Simbol Simbol dan Tanda Bahaya
Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya menurut Peraturan
tentang Bahan Berbahaya (Ordinance
on Hazardeous Substances)
Peraturan tentang
Bahan Berbahaya (Ordinance
on Hazardeous Substances) adalah suatu aturan untuk melindungi/menjaga
bahan-bahan berbahaya dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja.
Arah Peraturan tentang
Bahan Berbahaya (Ordinance
on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan
kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga
untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan manusia.
Istilah bahan
berbahaya adalah nama umum dan menurut hukum bahan kimia (kemikalia) (Chemicals Law) §19/2
didefinisikan sebagai
· Bahan,
formulasi dan produk dapat membentuk atau melepaskan bahan atau formulasi
berbahaya selama produksi atau penggunaan,
· Bahan,
formulasi dan produk bersifat mudah meledak
Berikut adalah
beberapa definisi yang dapat digunakan untuk memahami tentang masalah hukum :
· Bahan/zat
adalah unsur atau senyawa kimia – bagaimana terjadinya di alam atau diproduksi
dengan cara sintesis (misalnya asbes, bromin, etanol, timbal, dll)
· Formulasi
adalah paduan, campuran atau larutan dari dua bahan atau lebih (misalnya cat,
larutan formaldehid dll)
· Produk adalah
bahan/zat atau formulasi yang diperoleh atau terbentuk selama proses produksi. Sifat-sifat ini lebik
menentukan fungsi produk daripada komposisi kimianya
Bahan berbahaya yang
didefinisikan di atas memiliki satu sifat atau lebih yang ditandai dengan
simbol-simbol bahaya
Simbol bahaya adalah
piktogram dengan tanda hitam pada latar belakang oranye, kategori bahaya untuk
bahan dan formulasi ditandai dengan simbol bahaya, yang terbagi dalam
· Resiko
kebakaran dan ledakan (sifat fisika-kimia)
· Resiko
kesehatan (sifat toksikologi) atau
· Kombinasi
dari keduanya.
Berikut ini
dijelaskan simbol-simbol bahaya termasuk notasi bahaya dan huruf kode
(catatan: huruf kode bukan bagian dari simbol bahaya)
v Inflammable
substances (bahan mudah terbakar)
Bahan mudah terbakar
terdiri dari sub-kelompok bahan peledak, bahan pengoksidasi, bahan amat sangat
mudah terbakar (extremely flammable substances), dan
bahan sangat mudah terbakar (highly flammable substances). Bahan dapat
terbakar (flammable substances) juga termasuk kategori bahan mudah
terbakar (inflammable substances) tetapi penggunaan simbol bahaya tidak
diperlukan untuk bahan-bahan tersebut.
Explosive (bersifat
mudah meledak)
Huruf kode: E
Bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „explosive“ dapat meledak
dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain
bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras
dari bahan. Energi tinggi dilepaskan dengan propagasi gelombang udara
yang bergerak sangat cepat. Resiko ledakan dapat ditentukan dengan metode yang
diberikan dalam Law for Explosive Substances
Di laboratorium,
campuran senyawa pengoksidasi kuat dengan bahan mudah terbakar atau bahan
pereduksi dapat meledak . Sebagai contoh, asam nitrat dapat menimbulkan
ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter,
etanol, dll. Produksi atau bekerja dengan bahan mudah meledak memerlukan
pengetahuan dan pengalaman praktis maupun keselamatan khusus.
Apabila bekerja dengan bahan-bahan tersebut kuantitas harus dijaga
sekecil/sedikit mungkin baik untuk penanganan maupun persediaan/cadangan.
Frase-R untuk bahan
mudah meledak : R1, R2 dan R3
Sebagai contoh untuk
bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT)
Oxidizing (pengoksidasi)
Huruf kode: O
Bahan-bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „oxidizing“ biasanya tidak mudah
terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat
mudah terbakar mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan.
Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like)
dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.
Frase-R untuk
bahan pengoksidasi : R7, R8 dan R9
Contoh bahan tersebut
adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.
Extremely flammable (amat sangat
mudah terbakar)
Huruf kode:F+
Bahan-bahan dan
formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya „extremely flammable “ merupakan
likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C)
dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah
terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran
bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal.
Frase-R untuk bahan
amat sangat mudah terbakar : R12
Contoh bahan
dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)
Highly flammable (sangat mudah
terbakar)
Huruf kode: F
Bahan dan
formulasi ditandai dengan notasi bahaya ‘highly flammable’ adalah subyek untuk self-heating dan
penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala
rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar
menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban.
Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa
tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai
‘highly flammable’
Frase-R untuk
bahan sangat mudah terbakar : R11
Contoh bahan dengan
sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di
laboratorium sebagai solven dan agen pengering.
Flammable (mudah
terbakar)
Huruf kode: tidak
ada
Tidak ada simbol
bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya
‘flammable’. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC
dan +55oC dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (flammable)
Frase-R untuk bahan
mudah terbakar : R10
Contoh bahan dengan
sifat tersebut misalnya minyak terpentin.
v Bahan-bahan
berbahaya bagi kesehatan
Pengelompokan bahan dan formulasi menurut sifat
toksikologinya terdiri dari akut dan efek jangka panjang, tidak bergantung
apakah efek tersebut disebabkan oleh pengulangan, tunggal atau eksposisi
jangka panjang. Suatu parameter penting untuk menilai toksisitas akut suatu zat
adalah harga LD50 nya yang ditentukan dalam percobaan pada
hewan uji. Harga LD50 merefleksikan dosis yang mematikan dalam
mg per kg berat badan yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewan uji, antara
14 hari setelah one single administration. Akibat desain uji
orang dapat membedakan antara pengeluaran (uptake LD50 oral dan
digesti melalui sistem gastrointestinal, seta LD50 dermal untuk
uptake (pengeluaran) melalui kulit).
Disamping dua hal tersebut ada juga suatu konsentrasi
yang mematikan (lethal concentration) LC50 pulmonary (inhalasi)
yang merefleksikan konsentrasi suatu polutan di udara (mg/L) yang akan
menyebabkan kematian 50% dari hewan uji dalam waktu antara 14 hari setelah 4
jam eksposisi.
Istilah bahan berbahaya untuk kesehatan termasuk
sub-grup bahan bersifat sangat beracun (very toxic substances), bahan
beracun (toxic substances) dan bahan berbahaya (harmful substances)
Very toxic (sangat beracun)
Huruf
kode: T+
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya
‘very toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan
bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui
inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan
kulit.
Suatu
bahan dikategorikan sangat beracun jika memenuhi kriteria berikut:
LD50 oral (tikus) ≤ 25
mg/kg berat badan
LD50 dermal (tikus atau
kelinci) ≤ 50
mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol
/debu ≤ 0,25
mg/L
LC50 pulmonary (tikus)
untuk
gas/uap ≤ 0,50
mg/L
Frase-R untuk
bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28
Contoh bahan dengan
sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan
atripin
Toxic (beracun)
Huruf
kode: T
Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya
‘toxic’ dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan
kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui
mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Suatu
bahan dikategorikan beracun jika memenuhi kriteria berikut:
LD50 oral (tikus)
25 – 200 mg/kg berat badan
LD50 dermal (tikus atau
kelinci)
50 – 400 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol
/debu
0,25 – 1 mg/L
LC50 pulmonary (tikus)
untuk
gas/uap
0,50 – 2 mg/L
Frase-R untuk
bahan beracun : R23, R24 dan R25
Bahan
dan formulasi yang memiliki sifat
Karsinogenik
(Frase-R :R45 dan R40)
Mutagenik
(Frase-R :R47)
Toksik untuk reproduksi
(Frase-R :R46 dan R40) atau
Sifat-sifat merusak
secara kronis yang lain (Frase-R :R48)
ditandai
dengan simbol bahaya ‘toxic substances’ dan kode huruf T.
Bahan
karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika
masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit.
Contoh
bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan
benzene (toksik, karsinogenik).
Harmful (berbahaya)
Huruf
kode: Xn
Bahan
dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya ‘harmful’ memiliki resiko
merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui
mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit.
Suatu
bahan dikategorikan berbahaya jika memenuhi kriteria berikut:
LD50 oral (tikus)
200-2000 mg/kg berat badan
LD50 dermal (tikus atau
kelinci)
400-2000 mg/kg berat badan
LC50 pulmonary (tikus) untuk aerosol
/debu
1 – 5 mg/L
LC50 pulmonary (tikus)
untuk
gas/uap
2 – 20 mg/L
Frase-R untuk
bahan berbahaya : R20, R21 dan R22
Bahan
dan formulasi yang memiliki sifat
Karsinogenik
(Frase-R :R45 dan R40)
Mutagenik
(Frase-R :R47)
Toksik untuk reproduksi
(Frase-R :R46 dan R40) atau
Sifat-sifat merusak
secara kronis yang lain (Frase-R:R48)
yang
tidak diberi notasi toxic, akan ditandai dengan simbol bahaya ‘harmful
substances’ dan kode huruf Xn.
Bahan-bahan
yang dicurigai memiliki
sifat karsinogenik,
juga
akan ditandai dengan simbol bahaya ‘harmful substances’ dan kode huruf Xn,
bahan pemeka (sensitizing substances) (Frase-R :R42 dan R43)
diberi
label menurut spektrum efek apakah dengan simbol bahaya untuk ‘harmful
substances’ dan kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya ‘irritant substances’
dan kode huruf Xi.
Bahan
yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker dengan
probabilitas tinggi melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak
dengan kulit.
Contoh
bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau
etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik).
v Bahan-bahan yang
merusak jaringan (tissue destroying substances)
‘tissue destroying substances’ meliputi sub-grup
bahan korosif (corrosive substances) dan bahan iritan (irritant substances)
Corrosive (korosif)
Huruf
kode: C
Bahan
dan formulasi dengan notasi ‘corrosive’ adalah merusak jaringan hidup. Jika
suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena
karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5),
ditandai sebagai bahan korosif.
Frase-R untuk
bahan korosif : R34 dan R35.
Contoh
bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun
basa seperti larutan NaOH (>2%).
Irritant (menyebabkan iritasi)
Huruf
kode : Xi
Bahan
dan formulasi dengan notasi ‘irritant’ adalah tidak korosif tetapi dapat
menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir.
Frase-R untuk
bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41
Contoh
bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam
dan basa encer.
Bahan berbahaya bagi lingkungan
Huruf
kode: N
Bahan
dan formulasi dengan notasi ‘dangerous for environment’ adalah dapat
menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen
lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan
menyebabkan gangguan ekologi
Frase-R untuk
bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 dan R53.
Contoh
bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda,
tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum
bensin.
just for shared:D
:
0 komentar: